Liputan6.com, Jakarta Setelah berhasil mencatatkan akumulasi pendapatan bersih sebesar Rp 14,59 triliun dan membagikan dividen sebesar Rp 5,2 triliun sepanjang tahun 2022, Pupuk Kaltim dengan konsisten memastikan implementasi prinsip GCG dalam setiap kegiatan bisnisnya, serta membangun hubungan yang seimbang dan terkontrol dalam struktur organisasi perusahaannya.
Terkait dengan hal ini, Pupuk Kaltim menerapkan prinsip-prinsip GCG TARIF (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness) yang didukung oleh inovasi dan pengembangan berbagai aplikasi sebagai penunjang GCG di perusahaan.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman menjelaskan, laporan keuangan Pupuk Kaltim yang transparan, ditambah dengan konsistensinya, mencerminkan kemajuan positif dalam kinerja operasional perusahaan sepanjang tahun.
“Kami percaya penerapan GCG merupakan salah satu kunci keberlangsungan operasional dan keberhasilan kami dalam mencapai target kinerja positif. Maka dari itu, sebagai salah satu perusahaan pupuk dan petrokimia produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, kami akan terus menerapkan berbagai inisiatif GCG sejalan dengan tekad kami untuk menjadi top leader industri petrokimia di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik,” kata Qomaruzzaman dikutip Selasa (5/12/2023).
Atas capaian tersebut, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) Pupuk Kaltim dinobatkan sebagai juara kedua pada kategori Non Go Publik Non Keuangan setelah mendapatkan penilaian positif atas laporan tahun buku 2022 pada acara penganugerahan Annual Report Award (ARA) 2022.
Penghargaan ARA 2022 menjadi bukti konsistensi laporan keuangan yang transparan yang sejalan dengan peningkatan performa Pupuk Kaltim yang baik pada tahun 2022 lalu.
Penganugerahan ARA telah diselenggarakan sejak 2002 dan merupakan sebuah ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh tujuh instansi negara, yaitu Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian BUMN, Direktorat Jenderal Pajak-Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan Komite Nasional Kebijakan Governance serta Ikatan Akuntan Indonesia.
Inovasi Pupuk Kaltim Diakui hingga ke Nepal
Tim inovasi PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), kembali meraih prestasi terbaik dalam ajang Asia Pacific Quality Organization International Conference (AQPO-IC) ke-28 di Kathmandu Nepal, pada 15 – 22 November 2023.
Pupuk Kaltim merupakan salah satu perusahaan perwakilan Indonesia, yang berkompetisi dengan 73 tim dari berbagai negara di Asia Pasifik.
Tiap tim mempresentasikan berbagai terobosan yang berhasil dicapai satu tahun terakhir, mulai dari efektivitas proses produksi, peningkatan performa perangkat pabrik, hingga jasa pelayanan dan perbaikan dengan nilai efisiensi yang terus meningkat.
Tahun ini sebanyak lima gugus inovasi berhasil membuktikan diri dengan menyabet penghargaan tertinggi predikat Four Stars (4 Stars), masing-masing PKM Maintex, GKM Metalist, GKM Lipat, PKM Kecubung Emas dan PKM Energize.
Dari gugus tersebut, Pupuk Kaltim juga berhasil meraih sejumlah predikat prestisius lainnya, diantaranya APQO International ACE Award Best Impact on Productivity yang diraih PKM Maintex, dan APQO International ACE AWARD Overall Best oleh PKM Energize.
Disusul penghargaan lain yakni APQO-IC kategori International Best Practice Awards dengan predikat Gold, kategori Innovation Class Awards 2023 dengan predikat Star, serta kategori Global Performance Excellence Award (GPEA) 2023 dengan predikat World Class.
“Prestasi ini makin mengukuhkan Pupuk Kaltim sebagai salah satu industry leader tanah air, serta mampu mempertahankan predikat World Class melalui peningkatan performa Perusahaan, dengan mengedepankan inovasi serta efisiensi di segala bidang,” ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, Jumat (1/12/2023).
Dukung Komitmen Perusahaan
Dijelaskan Soesilo, tim inovasi Pupuk Kaltim secara rutin terlibat di ajang APQO guna mengukur efektivitas inovasi dalam mendukung komitmen perusahaan untuk peningkatan mutu produksi dan efisiensi secara berkesinambungan.
Pengembangan inovasi terus digalakkan perusahaan, baik dalam mendukung aktivitas bisnis maupun dampak langsung ke masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang senantiasa dikedepankan Pupuk Kaltim dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan.
Hal ini sejalan dengan salah satu visi APQO-IC, sebagai penggerak utama universal dalam mendorong peningkatan kualitas yang tidak hanya terfokus pada barang dan jasa, tapi juga kualitas hidup masyarakat di sekitar perusahaan.
“Melalui efektivitas inovasi yang dikembangkan, Pupuk Kaltim pun terus berupaya memberikan performa terbaik dalam mendorong keberlanjutan sekaligus dampak positifnya bagi masyarakat,” lanjut Soesilo..
Sumber : Liputan 6